BANGKINANG, Detikriaunews.com – Sebagai wujud nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang, Alexander Lisman Putra, bersama Tim Efektif melaksanakan pertemuan strategis dengan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Wilayah Riau, drg. Grifino Dahlihardy, pada Jumat (24/10/2025).
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut menjadi bagian penting dari langkah penguatan sinergi lintas sektor antara Lapas Bangkinang dengan instansi profesi kesehatan. Melalui agenda ini, kedua belah pihak membahas berbagai program dan rencana aksi konkret yang bertujuan memperluas akses serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi para WBP.
Dalam kesempatan tersebut, Kalapas, Alexander Lisman Putra menjelaskan bahwa kerja sama dengan PDGI merupakan bagian integral dari Proyek Perubahan yang sedang ia jalankan dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II). Melalui proyek ini, ia berkomitmen untuk menghadirkan inovasi pelayanan kesehatan yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemenuhan hak dasar warga binaan.
“Kami di Lapas Bangkinang berupaya menghadirkan layanan kesehatan yang bukan hanya bersifat kuratif, tetapi juga promotif dan preventif. Kolaborasi dengan PDGI merupakan langkah konkret untuk memperkuat aspek tersebut, agar para warga binaan mendapatkan hak kesehatan yang layak, setara dengan masyarakat pada umumnya,” ungkap Alexander.
Sementara itu, Ketua PDGI Wilayah Riau, drg. Grifino Dahlihardy, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dan langkah progresif yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Bangkinang. Ia menilai, upaya ini sejalan dengan semangat PDGI dalam memperluas jangkauan pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat, termasuk bagi warga binaan yang membutuhkan perhatian khusus di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami sangat mendukung inisiatif ini. PDGI siap bersinergi dalam bentuk pendampingan, penyuluhan, hingga pelayanan langsung di lapangan. Harapan kami, kolaborasi ini nantinya dapat dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) agar menjadi dasar kerja sama yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata,” ujar Grifino.
Selain membahas program kesehatan gigi, pertemuan tersebut juga membuka ruang diskusi mengenai potensi kerja sama lain dalam bidang peningkatan kapasitas tenaga medis di Lapas, serta mekanisme pelaksanaan pelayanan rutin yang bisa dilakukan secara terjadwal bersama tim PDGI.
Kolaborasi antara Lapas Kelas IIA Bangkinang dan PDGI Wilayah Riau ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan. Sinergi lintas lembaga seperti ini juga menjadi bukti bahwa peningkatan kualitas pembinaan tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang memiliki kepedulian dan kompetensi di bidangnya masing-masing.
Editor : Zunardi
