• Jelajahi

    Copyright © Detik Riau News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Klinik Habis Dibakar, Charles Siregar Meninggal Dunia Karena Tidak Ada Pertolongan Pertama

    Minggu, 15 Juni 2025, Juni 15, 2025 WIB Last Updated 2025-06-14T21:15:39Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Siak,detikriaunews.com - Pasca pembakaran yang terjadi di perkantoran milik PT Seraya Sumber Lestari (SSL) di Desa Tumang, Kecamatan Siak, Rabu (11/6/2025) menyisakan duka mendalam bagi keluarga karyawan perusahaan, salah satunya adalah Charles Siregar (54). 


    Saat kejadian pembakaran kantor dan fasilitas lainnya, Charles Siregar diketahui berada di lokasi kejadian untuk membantu mengamankan situasi. Bahkan kendaraan pribadinya tidak luput dari sasaran amuk massa. 


    Pasca amuk massa yang terjadi, Pria berusia 54 tahun ini sempat mengeluh sakit di bagian dada dan diketahui memiliki riwayat penyakit jantung


    Akibat dari dibakarnya klinik milik perusahaan tempat dia bekerja, ia tidak mendapatkan pertolongan pertama. Sejumlah peralatan medis berupa tabung oksigen dan peralatan medis lainnya ikut dibakar massa. 


    " Pak Charles dibawa ke rumah sakit tanpa menggunakan tabung oksigen karena klinik dan perlengkapan medis yang kami miliki dibakar massa. Dalam perjalanan menuju rumah sakit Pak Charles meninggal dunia sebelum mendapatkan penanganan rumah sakit , " Kata Manajer Humas Rachmandani.


    Selain bangunan klinik, amuk massa juga membakar bus sekolah yang digunakan untuk mengantar dan menjemput anak sekolah baik anak karyawan maupun anak warga setempat. 


    Saat ini Kapolres Siak kembali menetapkan 6 orang tersangka  kasus kerusuhan yang terjadi di area PT Seraya Sumber Lestari (SSL) yang berlokasi di Blok D Kampung Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak. 


    Keenam orang yang kini jadi tersangka adalah AS (41), MH (43), LS (50), S (15), HAP (54) dan Su (54), yang memiliki peran paling mencolok. 

    Tersangka berinisial Su (54) diketahui memiliki ratusan hektare lahan di dalam kawasan konsesi HTI milik PT SSL.


    Su disebut berperan besar dalam memicu amarah massa hingga berujung pembakaran sejumlah aset perusahaan, termasuk klinik dan kantor operasional.(HUT)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini