Pekanbaru, Detikriaunews.com — Menjelang perayaan Hari Natal tahun ini, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pekanbaru melaksanakan asesmen risiko sebagai bagian dari proses pengajuan pengurangan masa pidana khusus bagi anak binaan. Kegiatan ini berlangsung secara terstruktur dan mengacu pada ketentuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Asesmen risiko dilakukan oleh tim pembinaan dan pengawasan, yang terdiri dari pembimbing kemasyarakatan, psikolog, serta petugas pemasyarakatan. Proses penilaian mencakup aspek perilaku, kedisiplinan, partisipasi dalam kegiatan pembinaan, hingga kesiapan integrasi sosial. Setiap anak binaan diukur secara objektif untuk memastikan bahwa pemberian remisi tidak hanya menjadi hak administratif, tetapi juga selaras dengan tujuan pembinaan.
Plt.Kepala LPKA Kelas II Pekanbaru menyampaikan bahwa asesmen risiko ini merupakan langkah preventif guna memastikan keamanan, sekaligus mendorong motivasi positif bagi anak binaan. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak yang memperoleh pengurangan masa pidana benar-benar menunjukkan kemajuan pembinaan dan siap mengambil langkah lebih baik ke depan,” ujarnya.
Selain itu, Kasi Registrasi dan Klasifikasi LPKA menegaskan bahwa transparansi menjadi prinsip utama dalam proses asesmen. Seluruh data perilaku, catatan kegiatan pembinaan, dan evaluasi psikologis disusun secara komprehensif. Remisi khusus Natal merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap hak narapidana anak yang beragama kristen, sekaligus apresiasi bagi mereka yang menunjukkan komitmen untuk berubah.
Dengan pelaksanaan asesmen ini, LPKA Kelas II Pekanbaru berharap anak binaan dapat memperoleh kesempatan baru untuk memperbaiki diri, memperkuat nilai spiritual menjelang Natal, serta kembali menjalani kehidupan sosial dengan lebih baik ketika kembali ke masyarakat.
Editor : Zunardi
