• Jelajahi

    Copyright © Detik Riau News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Camat Tualang Gelar Rapat Bersama, Mursal: Akan Tertibkan PKL Liar Secara Humanis

    Jumat, 22 Agustus 2025, Agustus 22, 2025 WIB Last Updated 2025-08-22T07:03:43Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Siak,detikriaunews.com - Pemerintah Kecamatan (Pemkam) Tualang gelar rapat koordinasi, Akibat banyaknya pedagang kaki lima (PKL) disepanjang jalan raya kilometer 4 Perawang, pedagang resmi Pasar Tuah Serumpun terancam gulung tikar, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Tualang akhirnya gelar Rapat koordinasi bersama, Senin (18/8/2025).


    Dalam sambutannya, Camat Tualang Mursal kembali menegaskan pentingnya kepatuhan pada aturan.


    “Saya tidak bosan-bosan mengingatkan, kita semua ingin pasar ini hidup dan tertib. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan, tapi aturan tetap harus dihormati,” tegasnya.


    Namun, rapat tersebut juga menjadi ajang curhat para pedagang. Salah seorang PKL, Ibu Bahagia, menyampaikan keresahannya.


    “Kami ini hanya mencari nafkah. Kalau langsung ditertibkan tanpa solusi, kami bingung mau ke mana. Tolong pemerintah pikirkan tempat yang layak untuk kami juga,” ucapnya.


    Hal senada disampaikan M. Arefa, pedagang kelapa di pasar. Ia menilai, masalah bukan hanya soal PKL, melainkan juga lemahnya pengawasan dan infrastruktur pasar yang tidak memadai.


    “Kios resmi sudah bayar sewa, listrik, kebersihan. Tapi di luar banyak grosir dan pedagang liar ikut berjualan bebas. Infrastruktur di dalam pun belum memadai, akhirnya orang lebih nyaman belanja di luar,” katanya.


    Dari sisi masyarakat, Ujang Priatna, warga Tualang, menyoroti dampak PKL yang memakan badan jalan.


    “Setiap pagi jalan macet parah. Kami yang lewat sangat dirugikan. Harus ada aturan tegas, bahkan denda, bagi yang tetap berjualan di jalan,” tegasnya.


    Sementara itu, Koto, perwakilan juru parkir, mengungkapkan bahwa persoalan parkir membludak hingga tiga baris bukan semata karena pembeli enggan masuk ke dalam pasar, melainkan akibat lahan parkir resmi yang justru dipakai pedagang untuk membuka lapak.


    “Lahan parkir yang disediakan pemerintah sudah banyak dipakai pedagang untuk berjualan. Akibatnya kendaraan terpaksa parkir di badan jalan hingga memakan separuh bahu jalan. Inilah yang membuat kondisi parkir kacau dan arus lalu lintas tersendat,” jelasnya.


    Armen Salim, perwakilan masyarakat lainnya, mendorong pemerintah membuat kebijakan jangka pendek, menengah, hingga panjang.


    “Jangan hanya menertibkan sesaat, tapi buat regulasi yang bisa menjaga keseimbangan antara pedagang resmi dan PKL, serta kenyamanan masyarakat sebagai pengguna jalan,” katanya.


    Menanggapi berbagai keluhan, Camat Tualang menegaskan komitmennya untuk menata kembali Pasar Tuah Serumpun.


    “Kita tidak ingin pasar ini mati. Penertiban akan dilakukan secara humanis. Besok, surat edaran akan kita keluarkan. PKL liar diberi waktu satu minggu untuk secara mandiri pindah ke tempat yang sudah disiapkan pemerintah,” ujarnya tegas.


    Ia menambahkan bahwa upaya ini bukan semata penertiban, melainkan bagian dari ikhtiar menjadikan Pasar Tuah Serumpun sebagai pusat ekonomi rakyat yang tertib, sehat, dan menguntungkan semua pihak.


    Tampak hadir dalam rapat yang berlangsung di Aula Kecamatan Tualang itu adalah Camat Tualang, Satpol PP Siak, Dishub Siak, Danramil Tualang, perwakilan Polsek Tualang, Lurah Tualang , serta perwakilan pedagang pasar, PKL, juru parkir, dan tokoh masyarakat Perawang.(HUT)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini